Senin, 29 Juli 2019

KEISTIMEWAAN KUCING MENURUT HADIST NABI DAN SAINS

Kucing merupakan binatang lucu yang suka berinteraksi dengan manusia. Kucing adalah hewan pemakan daging, meskipun terkadang kita jumpai dia memakan makanan yang bukan daging (misalnya hasil olahan biji kedelai, tahu, tempe, kerupuk, keripik, dll.). Namun, naluri sejati kucing adalah hewan pemakan daging atau karnivora. Bila didapati ia sedang makan – makanan yang bukan daging, bisa disimpulkan bahwa ia sedang mengalami kelaparan yang tak tertahankan. Hingga akhirnya makan makanan yang hanya tersedia saja di sekitarnya, selain daging dan ikan.
Dalam hadist, kucing merupakan hewan yang memiliki keistimewaan tersendiri. Ia merupakan binatang jinak yang suka berkeliling. Hidupnya bersih, bahkan dia selalu membersihkan bulu – bulunya yang rontok dengan lidahnya. Dia tidak suka dengan kubangan air, karena air yang tergenang banyak mengandung kuman dan bakteri. Dia lebih suka mandi dengan cara berguling – guling di tanah. Bahkan uniknya, kucing akan mencari gundukan pasir atau tanah jika ingin buang air besar, kemudian mengubur kotorannya dengan urukan pasir atau tanah dengan kakinya.
Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda tentang Al Hirrah (kucing): “Sesungguhnya kucing bukan najis, dia hanyalah hewan yang biasa beredar disekeliling kalian.” (HR At-Tirmidzi)
Kemudian diriwayatkan pula dari Ali bin Al-Hasan dan Anas yang menceritakan bahwa Rasulullah S.A.W. pergi ke wilayah Bathhan, suatu daerah di kota Madinah.
Rasulullah S.A.W. berkata, “Ya Anas, tuangkanlah air wudhu untukku ke dalam bejana”
Kemudian Anas menuangkan air tersebut ke sebuah bejana. Ketika selesai, Rasulullah S.A.W. menuju bejana untuk berwudhu. Namun tiba – tiba seekor kucing datang dan menjilati air dalam bejana tersebut. Melihat hal itu, Rasulullah S.A.W. berhenti hingga kucing tersebut berhenti minum air dari bejana. Setelah itu Rasulullah S.A.W. berwudhu dengan air dalam bejana yang baru saja di minum oleh seekor kucing.
Lalu Rasululloh S.A.W. ditanyai mengenai kejadian tersebut, maka Beliau menjawab : “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori oleh sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan pula dari Dawud bin Shalih At-Tammar, bahwa budaknya telah memberikan kepada Aisyah semangkuk bubur. Ketika ia sampai di rumah Aisyah, Aisyah sedang menunaikan shalat. Kemudian ia memberikan isyarat untuk menaruh buburnya.
Setelah Aisyah selesai shalat, ia lupa jika ada bubur. Kemudian datanglah seekor kucing dan memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah membersihkan bagian yang dimakan kucing kemudian Aisyah memakannya.
Rasululloh S.A.W. bersabda, “Ia (kucing) tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasululloh S.A.W.berwudhu dari sisa jilatan kucing. (HR Al-Baihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni)
Itulah keistimewaan kucing, bahkan dalam sains pun terbukti bahwa air liur kucing tidak mengandung bakteri. Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dari berbagai perbedaan usia, kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, bagian pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan usapan. Selain itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus, kemudian diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut cukup mengejutkan. Kulit luar kucing tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang, Cairan yang diambil dari permukaan lidah pun memberikan hasil negatif berkuman. Walaupun ada kuman yang ditemukan pada saat proses penelitian, kuman tersebut masuk ke dalam kelompok kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus.
Kesimpulannya, kucing tidak memiliki mengandung kuman dan mikroba. Air liurnya bersih. Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di rumah sakit hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
Selain itu, kucing juga bisa dipakai sebagai bahan untuk terapi. Dengkuran kucing (50Hz) baik untuk kesehatan dan mengelus - elus kucing juga bisa menurunkan stress.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar