“Ingatkah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku (Allah) hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Malaikat bertanya : Mengapa engkau hendak menjadikan khalifah di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menmpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau? Tuhan berfirman : sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’’. Dalam percakapan tersebut malaikat bertanya kepada Allah, mengapa Allah hendak menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi, padahal manusia sering membuat kerusakan dan pertumpahan darah. Sedangkan para malaikat selalu patuh dan bertasbih kepadaNya, justru tidak dipilih oleh Allah sebagai khalifah. Ternyata, Allah memiliki alasan tersendiri yang tidak diketahui oleh para malakat. Apakah itu? Kita lihat bunyi surat Al – Baqarah ayat 213 yang artinya : “Manusia adalah umat yang satu, lalu Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan menurunkan bersama mereka kitab yang benar, memberi keputusan di antara manusia tentang pekara yang mereka perselisihkan”. Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Allah telah menjawab tentang sesuatu yang tidak diketahui oleh para malaikat, yang menjadi rahasiaNya. Rahasia tersebut adalah Allah akan mengutus para nabi sebagai pemberi peringatan dan keputusan tentang perkara – perkara yang diperselisihkan oleh manusia. Karena sejatinya, Allah telah menegaskan bahwa sesungguhnya manusia adalah umat yang satu, dan Allah akan mengutus para nabi sebagai pemberi peringatan kepada manusia. Pada akhirnya, manusia terpilih sebagai khalifah di bumi, tentu saja memiliki kewajiban untuk merawat dan mengelola bumi. Bumi merupakan amanah dari Allah yang harus kita jaga dan urus secara benar. Jangan sampai kita justru membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah kepada sesama manusia. Padahal, Allah telah menegaskan bahwa sesunguhnya manusia merupakan umat yang satu. Sedangkan para nabi diutus oleh Allah sebagai pemberi peringatan agar kita tetap menjalani hidup sesuai dengan aturanNya, dan menjadi khalifah di bumi sesuai dengan takdirNYA. Ingin membaca artikel tentang gunung yang berjalan seperti awan? silahkan klik gunung - gunung berjalan seperti awan.
Rabu, 15 Mei 2019
MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI BUMI
Khalifah berasal dari kata ‘’khalf’’ yang berarti ‘’menggantikan’’, dan kata ‘’khalaf’’ yang berarti ‘’orang yang datang kemudian’’. Kata khalifah bisa diartikan sebagai gelar seorang pemimpin umat yang meneruskan perjuangan nabi. Wilayah kepemimpinan seorang khalifah disebut sebagai kekhalifahan atau khilafah.
Manusia telah diberi tugas oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah dalam mengelola bumi dan isinya, seperti yang terantum di dalam surat Al – Baqarah ayat 30 berikut ini, yang artinya :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar